
Kunjungan Sahabat Husnul Khotimah ke rumah lansia, bukan hanya sekedar silaturahmi. Kunjungan tersebut adalah mendukung pembinaan mental spiritual dengan memakai metode Live Review Therapy
Pedoman Live Review Therapy
Berikut adalah contoh pedoman Live Review Therapy bagi ustaz/ustazah yang melakukan kunjungan rumah, dibagi per sesi (per kunjungan). Pedoman ini dirancang agar setiap pertemuan dapat membawa pendalaman spiritual dan psikologis secara bertahap bagi lansia.
- Sesi 1: Pengenalan & Refleksi Pengalaman Hidup
Tujuan:
Memulai dialog dengan mengajak lansia menceritakan pengalaman hidup—baik yang menyenangkan maupun yang tidak—sebagai cara untuk membuka hati dan pikiran.
Langkah-langkah:
Pembukaan:
Mulai dengan salam hangat dan doa bersama untuk menciptakan suasana tenang.
Jelaskan maksud kunjungan: “Hari ini kita akan berbagi cerita hidup, karena setiap pengalaman, baik maupun buruk, menyimpan pelajaran dari Allah.”
Refleksi Pengalaman:
Ajak lansia untuk menceritakan satu atau dua pengalaman menyenangkan dan kurang menyenangkan yang pernah dialami.
Berikan pertanyaan pendukung seperti:
“Bisa ceritakan pengalaman yang membawa kebahagiaan di hati?”
“Bagaimana pula pengalaman yang sempat membuat Anda sedih atau kecewa?”
Pembahasan:
Dorong lansia untuk melihat hikmah di balik setiap pengalaman.
Ingatkan bahwa setiap peristiwa, baik itu kenikmatan maupun kesulitan, merupakan bagian dari rencana Allah.
Penutup Sesi:
Ajak lansia untuk menerima takdir dengan lapang dada:
“Ingat, setiap nikmat maupun ujian adalah pemberian Allah yang penuh hikmah. Mari kita syukuri dan terima dengan ikhlas.”
Akhiri dengan doa singkat bersama, memohon kekuatan dan kesabaran.
- Sesi 2: Syukur dan Penguatan Iman
Tujuan:
Memperdalam rasa syukur dan kepercayaan bahwa setiap kejadian membawa kebaikan, meski awalnya sulit dipahami.
Langkah-langkah:
Pembukaan:
Mulai dengan salam dan doa pembuka.
Ulangi pesan dari sesi sebelumnya untuk mengaitkan pengalaman hidup dengan kekuatan iman.
Aktivitas Syukur:
Minta lansia menyebutkan tiga hal yang mereka syukuri dalam hidup, meskipun mungkin hari itu sedang sulit.
Berikan ruang bagi lansia untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada Allah atas berbagai nikmat kecil maupun besar.
Diskusi Penguatan Iman:
Bahas bagaimana rasa syukur membantu mengubah perspektif dalam menghadapi ujian.
Sertakan ayat atau hadis yang relevan, misalnya tentang sabar dan syukur, untuk menguatkan keyakinan.
Penutup Sesi:
Ajak lansia mengingat bahwa setiap cobaan adalah bentuk kasih sayang Allah agar kita belajar dan tumbuh.
Tutup dengan doa agar hati semakin terbuka untuk selalu bersyukur.
- Sesi 3: Penerimaan dan Transformasi Diri
Tujuan:
Mendorong lansia untuk menerima setiap kondisi sebagai bagian dari perjalanan hidup dan mengajak mereka menemukan kekuatan dari dalam diri.
Langkah-langkah:
Pembukaan:
Mulai dengan salam dan doa, kembali mengingatkan bahwa setiap perjalanan hidup adalah amanah dari Allah.
Refleksi Penerimaan:
Ajak lansia untuk membahas bagaimana mereka menerima keadaan saat ini, termasuk keterbatasan fisik maupun emosional.
Diskusikan tantangan dalam proses penerimaan dan bagaimana keyakinan kepada Allah bisa menjadi sumber kekuatan.
Transformasi Diri:
Bahas cara-cara untuk mengubah perspektif negatif menjadi positif melalui pendekatan spiritual.
Ceritakan kisah-kisah inspiratif dari tokoh Islam yang pernah menghadapi ujian besar namun akhirnya menemukan kekuatan melalui keimanan.
Penutup Sesi:
Ajak lansia untuk berkomitmen dalam menerima keadaan dan berusaha menemukan hikmah di baliknya.
Tutup dengan doa agar diberi kekuatan untuk terus melangkah meski dalam keterbatasan.
Sesi 4: Harapan dan Rencana Masa Depan
Tujuan:
Menggugah semangat dan harapan akan masa depan, sekaligus memberikan arahan tentang langkah kecil yang dapat diambil untuk meningkatkan kualitas hidup.
Langkah-langkah:
Pembukaan:
Salam hangat dan doa pembuka.
Review singkat dari sesi sebelumnya untuk mengaitkan perjalanan diskusi.
Membangun Harapan:
Ajak lansia membicarakan harapan mereka ke depan, meski dalam keterbatasan yang ada.
Diskusikan langkah-langkah kecil yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan, baik secara spiritual maupun praktis.
Perencanaan dan Komitmen:
Bantu lansia menyusun rencana sederhana: misalnya, rutinitas doa, kegiatan positif, atau interaksi sosial dengan lingkungan sekitar.
Tekankan pentingnya konsistensi dan keyakinan bahwa setiap usaha kecil akan membawa perubahan yang berarti.
Penutup Sesi:
Tegaskan bahwa harapan dan usaha bersama adalah kunci untuk menjalani hidup dengan penuh makna.
Tutup dengan doa bersama untuk keberkahan, kekuatan, dan kemudahan dalam setiap langkah ke depan.
Catatan Tambahan untuk Ustaz/Ustazah:
Konsistensi Dokumentasi:
Pastikan setiap sesi dicatat dengan foto (geotag, tanggal, dan jam) sebagai bukti kehadiran dan bentuk pertanggungjawaban.
Pendekatan Empatik:
Dengarkan dengan penuh empati, berikan ruang bagi lansia untuk berbagi tanpa merasa dihakimi.
Gunakan humor ringan bila suasana terasa tegang—seperti menyisipkan pepatah yang mengingatkan bahwa “setiap badai pasti berlalu.”
Fleksibilitas Materi:
Sesuaikan pembahasan dengan kondisi dan respons emosional lansia. Tidak semua sesi harus berjalan dengan skenario baku; gunakan intuisi dan kepekaan untuk menyesuaikan kebutuhan.
Kolaborasi dengan Tim Caregiver:
Jika memungkinkan, libatkan pendamping fisik untuk memberikan dukungan tambahan, sehingga sesi dapat menyeimbangkan antara dukungan spiritual dan praktis.
Dengan pedoman ini, diharapkan setiap kunjungan tidak hanya menjadi momen evaluasi diri, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menumbuhkan kekuatan batin dan rasa syukur, sehingga lansia dapat menghadapi hari-hari mereka dengan lebih penuh harapan dan keyakinan. Semoga program ini membawa keberkahan dan memberikan dampak positif yang nyata!
Leave a Reply